bismillhirrochmanirrochim. . .
Sedekah atau hadiah yang kita berikan tidak harus selalu barang mahal. Yang penting, hal tersebut bermanfaat, meskipun sederhana. Yang paling utama adalah suasana batin dan keikhlasan serta cara kita dalam melakukannya. Itulah yang akan berbekas.
Tidak akan pernah merugikan kita melakukan semua ini. Apabila kita belum mampu beribadah dengan baik, jarang tahajud, jarang puasa dan shalat sunnah, baca Al Qur’an baru sesekali, alangkah baiknya apabila kita selalu berbuat baik kepada sesama. Allah Swt. pasti akan menolong kita. Allah berfirman sebagai berikut:
“Akulah Ar Rahmân dan Ar Rahîm. Aku petikkan baginya dari nama-Ku. Barang siapa yang menghubungkan, niscaya Aku akan menghubunginya; dan barang siapa memutuskannya, niscaya Aku memutuskan hubungan dengannya.”
Rasulullah saw. pun pernah berpesan dengan kata-kata yang indah sebagai berikut:
“Orang yang pemurah itu dekat kepada Allah, dekat kepada manusia, dekat kepada surga, dan jauh dari api neraka. Sementara itu, orang kikir jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga, dan dekat dari api neraka.”
“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.” (QS Al Baqarah, 2: 261)
Artinya, minimal 700 kali lipat ganjaran dari Allah Swt. bagi siapa pun yang membelanjakan hartanya di jalan Allah. Sesungguhnya, infak dan sedekah akan menghindarkan kita dari kerugian, bencana, kesusahan, dan marabahaya. Sedekah akan mampu mengubah takdir buruk seseorang menjadi takdir baik.
Saya memiliki pengalaman berharga dengan sedekah ini. Suatu hari, Allah
Swt. memberi saya hidayah untuk bersedekah. Saat itu di saku ada uang
sekitar 92 ribu rupiah. Delapan puluh ribu rupiah saya sedekahkan dan
sisanya saya simpan untuk ongkos pulang dan membeli makanan. Keesokan
harinya, ketika pagi-pagi masuk kantor, saya terpeleset dan jatuh dengan
muka menghadap ke depan. Di hadapan saya ada kursi yang sandarannya
sudah lepas sehingga besi penyangganya yang runcing tersembul ke luar.
Ujung besi tersebut berada searah dengan mata. Menurut perhitungan,
ketika jatuh itu, ”seharusnya” ujung besi tersebut menusuk salah satu
mata saya. Namun ajaib, ketika saya jatuh, ujung besi tersebut tidak
mengenai apa pun dari badan saya. Seperti ada kekuatan yang mendorong
saya untuk jatuh ke samping kursi. Padahal, saya tidak memiliki kekuatan
lagi untuk menahan jatuhnya badan atau berpegang ke dinding. Boleh
jadi, sedekah yang delapan puluh ribu itulah yang menjadi ”pemancing”
datangnya pertolongan Allah. Kalau tidak, bukan hanya besi itu yang akan
menancap di mata, melainkan juga pecahan kaca dari kaca mata yang saya
pakai yang akan menusuk dan merusakkan kedua mata ini.
Sedekah atau hadiah yang kita berikan tidak harus selalu barang mahal. Yang penting, hal tersebut bermanfaat, meskipun sederhana. Yang paling utama adalah suasana batin dan keikhlasan serta cara kita dalam melakukannya. Itulah yang akan berbekas.
Tidak akan pernah merugikan kita melakukan semua ini. Apabila kita belum mampu beribadah dengan baik, jarang tahajud, jarang puasa dan shalat sunnah, baca Al Qur’an baru sesekali, alangkah baiknya apabila kita selalu berbuat baik kepada sesama. Allah Swt. pasti akan menolong kita. Allah berfirman sebagai berikut:
“Akulah Ar Rahmân dan Ar Rahîm. Aku petikkan baginya dari nama-Ku. Barang siapa yang menghubungkan, niscaya Aku akan menghubunginya; dan barang siapa memutuskannya, niscaya Aku memutuskan hubungan dengannya.”
Rasulullah saw. pun pernah berpesan dengan kata-kata yang indah sebagai berikut:
“Orang yang pemurah itu dekat kepada Allah, dekat kepada manusia, dekat kepada surga, dan jauh dari api neraka. Sementara itu, orang kikir jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga, dan dekat dari api neraka.”
“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.” (QS Al Baqarah, 2: 261)
Artinya, minimal 700 kali lipat ganjaran dari Allah Swt. bagi siapa pun yang membelanjakan hartanya di jalan Allah. Sesungguhnya, infak dan sedekah akan menghindarkan kita dari kerugian, bencana, kesusahan, dan marabahaya. Sedekah akan mampu mengubah takdir buruk seseorang menjadi takdir baik.
Ada beragam bala bencana di sekitar
kita: dari atas, panas berkepanjangan; dari bawah, gempa bumi; dari
samping, perampokan, gangguan orang jahat, dan sebagainya. Ternyata,
semua itu bisa dihindarkan melalui infak dan sedekah. Maka dari itu,
sangat jauh disebut cerdas orang yang kikir dan menahan hartanya karena
dia telah mengundang bala bencana untuk menghampiri dirinya. Rasulullah
saw. menyebutkan bahwa sedekah itu bisa menolak bala bencana dan
memperpanjang umur. Andaipun takdir buruk tetap menimpanya, itu menjadi
sarana dari Allah untuk mengangkat derajat dan menjadi batu loncatan
baginya untuk mendapatkan nikmat yang lebih besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar